A. Sistem Informasi
Psikologi
1.
Pengertian
Sistem Informasi Psikologi
a.
Pengertian
Sistem Informasi
Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma)
dan bahasa Yunani (sustēma) yang dapat diartikan sebagai suatu
kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan
bersama untuk memudahkan
aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering
dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana
suatu model matematika seringkali bisa dibuat. Sistem juga merupakan
kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah
serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti negara.
Kata “sistem” banyak sekali digunakan dalam percakapan
sehari-hari, dalam forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan
untuk banyak hal, dan pada banyak bidang pula, sehingga maknanya menjadi
beragam. Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan
benda yang memiliki hubungan di antara mereka.
Kata informasi berasal dari kata Perancis kuno informacion (tahun
1387) yang diambil dari bahasa Latin informationem yang
berarti “garis besar, konsep, ide”. Informasi merupakan kata benda dari informare yang
berarti aktivitas dalam “pengetahuan yang dikomunikasikan”. Definisi informasi
adalah pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang terdiri
dari order sekuens dari simbol, atau makna yang dapat
ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan.
Informasi juga dapat didefinisikan sebagai data yang sudah diolah
menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan
yang ditujukan bagi penerima dalam pengambilan keputusan, baik masa sekarang
atau yang akan datang. Menurut ahli Gordon B. Davis, informasi
adalah data yang telah dirposes/diolah ke dalam bentuk yang sangat berarti
untuk penerimanya dan merupakan nilai yang sesungguhnya atau dipahami dalam
tindakan atau keputusan yang sekarang atau nantinya.
Sistem Informasi (SI) adalah kombinasi dari
teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung
operasi dan manajemen. Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi
yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik,
data, dan teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk
tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi
(TIK), tetapi juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini
dalam mendukung proses bisnis.
b.
Pengertian
Sistem Informasi Psikologi
1)
Pengertian
Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem di
dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi
harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu
organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang
diperlukan.
2)
Pengertian
Psikologi
Psikologi berasal dari perkataan Yunani yaitu “psyche”
yang artinya jiwa, dan “logos” yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi
secara etimologis (arti kata) psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang
jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya, maupun latar belakangnya.
Dengan singkat di sebut ilmu jiwa.
Menurut ahli d. Allport, psikologi
adalah satu upaya untuk memahami dan menjelaskan bagaimana pikiran, perasaan,
dan perilaku individu yang dipengaruhi oleh kehadiran orang lain secara aktual,
dibayangkan, atau hadir secara tidak langsung.
3)
Pengertian
Sistem Informasi Psikologi
Menurut Chr. Jimmy sistem
informasi psikologi bertujuan mendapatkan pemahaman bagaimana manusia pembuat
keputusan merasa dan menggunakan informasi formal.
Sistem informasi psikologi adalah sebuah
sistem yang digunakan untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan
psikologi yang dapat bermanfaat bagi penggunanya.
Dari keseluruhan uraian mengenai sistem,
Informasi, dan psikologi di atas, maka dapat kita coba tarik kesimpulan bahwa
definisi “Sistem Informasi Psikologi” adalah suatu sistem atau tata cara yang
merupakan kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media,
prosedur dan pengendalian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan, mengolah, dan
menyimpan data mengenai perilaku terlihat maupun tidak terlihat secara langsung
serta proses mental yang terjadi pada manusia sehingga data tersebut dapat
diubah menjadi informasi yang dapat digunakan untuk tujuan tertentu seperti
tujuan penelitian.
Contoh Penerapannya; Konsultasi Online
dan pengapikasian SIP. Contoh konsultasi online “rumahpsikologi.com” (rumah
berbagi hati dan solusi) berbagi hati dan
solusi dapat menjadi awal yang baik dalam proses ini ketika teman,
keluarga, dan lingkungan sebagai dukungan terdekat, kadang belum hadir seperti
yang kita inginkan. rumahpsikologi.com merupakan layanan konsultasi psikologi
berbasis online yang memberikan pelayanan untuk beberapa orang tertentu yang
ingin mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi.
Konsultasi dengan psikolog ini dapat dilakukan
melalui tatap muka, email, atau chat (teks, suara, atau video) dengan tarif konsultasi
yang sangat terjangkau. Contoh pengaplikasian SIP dalam kehidupan yaitu
penggunaan teknologi dalam pengambilan data tes psikologi, dalam hal ini
umumnya komputer (komputerisasi alat tes psikologi).
B.
Komponen-komponen
Sistem Informasi Psikologi
1. Fungsi
Sistem Informasi
a. Meningkatkan
aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para
pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
b. Menjamin
tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi
secara kritis.
c. Mengembangkan
proses perencanaan yang efektif.
d. Mengidentifikasi
kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
e. Menetapkan
investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
f. Mengantisipasi
dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan
teknologi baru.
g. Memperbaiki
produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
2.
Tujuan Sistem Informasi
Tujuan
dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi. Sistem informasi adalah
data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. Data yang
diolah saja tidak cukup dapat dikatakan sebagai suatu informasi. Untuk dapat
berguna, maka informasi harus didukung oleh tiga pilar sebagai berikut: tepat
kepada orangnya atau relevan (relevance), tepat waktu (timeliness),
dan tepat nilainya atau akurat (accurate). Keluaran yang tidak didukung
oleh tiga pilar ini tidak dapat dikatakan sebagai informasi yang berguna,
tetapi merupakan sampah (garbage).
3. Komponen Sistem
Informasi
Komponen
prosedur dalam SI berkaitan dengan prosedur manual dan prosedur berbasis
komputer serta standar untuk mengolah data menjadi informasi yang berguna.
Suatu prosedur adalah urutan langkah yang dilakukan untuk menyelesaikan satu
atau lebih aktivitas pengolahan informasi. Pengolahan informasi ini dapat
dikerjakan dengan pengguna, atau kombinasi pengguna dan staff TI. Suatu bisnis
terdiri dari berbagai macam prosedur yang digabungkan secara logis untuk
membentuk suatu sistem. Sebagai contoh sistem yang umumnya ada dalam suatu
organisasi adalah sistem penggajian, personalia, akuntansi, dan gudang.
Terdiri dari
komputer, instruksi, fakta yang tersimpan, manusia dan prosedur. SI dapat
dikategorikan dalam empat bagian:
1. Sistem Informasi Manajemen
2. Sistem pendukung keputusan
3. Sistem Informasi Eksekutif
4. Sistem Pemrosesan Transaksi
Referensi
Laudon, Kenneth C.; Laudon, Jane P. (2007)Sistem
Informasi Manajemen. Palgrave, Basingstok
Susanto, Azhar. (2004). Sistem Informasi Manajemen
Konsep dan Pengembangannya. Bandung: Lingga Jati
Hutahaean, J. (2014). Konsep sistem informasi. Yogyakarta: Deepublish.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar